Manusia Dan Semut, Ketika peristiwa hijrah yang monumental itu terjadi, Rasulullah SAW sengaja membangun kultur persaudaraan diantara kaum Muhajirin selaku orang-orang yang berhijrah dari Makkah dengan kaum Anshor.
Penduduk Madinah yang menjadi penolong penduduk Makkah. "Tidak sempurna iman seseorang diantara kalian sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri " demikian antara lain ajaran Nabi tentang persaudaraan itu.
Penduduk Madinah yang menjadi penolong penduduk Makkah. "Tidak sempurna iman seseorang diantara kalian sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri " demikian antara lain ajaran Nabi tentang persaudaraan itu.
Diantara mereka yang dipersaudarakan itu tersebutlah Abdurrahman Bin Auf dari kaum Muhajirin serta Sa'at Bin Rabi' dari kaum Anshor, "Wahai saudaraku Abdurrahman Bin Auf, sesungguhnya aku adalah orang yang paling banyak memiliki harta dikalangan kaum Anshor, " kata Sa'at kepada saudara angkatnya itu. " Harta itu kita bagi dua, sebahagian untukmu dan sebahagian untuk ku. Aku juga punya dua orang istri. Lihatlah mana yang engkau sukai agar aku bisa menceraikan salah satunya. Jika masa idahnya telah habis, maka nikahilah dia."
Sungguh ini adalah anugerah bagi siapa saja yang memiliki saudara seperti Sa'at. Baru sekejap berjumpa dia sudah rela memberikan segala apa saja termasuk istrinya kepada seseorang yang dianggapnya saudara.
Bagi putra Auf pun, ketulusan hati Sa'at adalah kebahagian tersendiri, Tapi bukan putra Auf namanya jika ia menerima begitu saja tawaran saat. Apalagi ia sudah lebih dahulu berguru pada Muhammad, putra Abdullah yang menjadi utusan Allah. Ia tidak serta merta menerima tawaran itu. Dengan sopan tanpa menyinggung perasaan ia menolaknya.
Demikianlah persaudaraan yang tulus telah terjalin atas dasar aqidah islamiyah diantara dua hamba Allah . inilah yang disebut persaudaraan murni, ketika pihak yang satu tidak memanfaatkan saudaranya sebagai sarana dan lahan untuk menddapatkan kepuasan pribadi belaka.
Seorang muslim dengan muslim lainnya ibarat satu tubuh ," Kata Rasul;ullah," Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya akan merasa sakit pula.
Mari kita belajar dari semut. Jika berpapasan di jalan, masing-masing tidak lupa untuk saling menyapa (bersalaman). Jika menemukan makanan pun, mereka akan memberi kabar kepada yang lainnya. Nah jika semut bisa mengapa manusia tiodak bisa......?????
Post a Comment Blogger Facebook