http://serambi-islam.blogspot.com/2013/04/diam-itu-kebijakan-tapi-sedikit-sekali.html
Menjaga Lidah
"Diam itu kebijakan tapi sedikit sekali yang melaksanakannya" (lukman Hakim)
Abu Sofyan Ats-Tsaqafi berkata " Wahai Rasulullah ceritakanlah pada ku tentang sesuatu hal yang bisa kupakai sebagai upaya menjaga diri " Nabi Saw menjawab" Katakanlah, aku telah beriman dan istiqamahlah "Dia berkata lagi"lalu apa yang harus kujaga????.

Nabi menjawab sambil memegang lidahnya,"ini" (HR Nasa'I, Turmizi,Ibnu Majah).
Iman , Istiqamah, dan menjaga lidah agar senan tiasa berbicara yang baik atau berdiam dari membicarakan yang buruk adalah sesuatu yang banyak mendorong manusia masuk sorga. Uqbah bin Amir berkata. " Wahai Rasulullah, apakah sesuatu yang paling banyak memasukkan orang keneraka??? "Jawab Nabi," Tahanlah Lidahmu, perluaslah rumahmu, dan tangisilah kesalahanmu." (HR.Turmizi dan Ibnu Majjah).

Umar bin Khatab pernah melihat Abu Bakar Ash-Shiddiq sedang menarik lidahnya dengan tangan," Apa yang anda perbuat wahai khalifah Rasulullah?" Abu Bakar menjawab ," inilah yang akan menyeretku kedalam kehancuran", sesungguhnya Rasulullah bersabda bahwa satu-satunya anggota tubuh manusia yang diadukan kepada Allah pada hari kiamat nanti adalah lidah karena ketajamannya." ( HR Ibnu Abid Dunya, Daraquthni)

Benar dihari kebangkitan nanti, semua yang keluar dari lidah akan dimintai pertanggung jawabannya / akan di pertanggung jawabkan pada Allah. Kebanyakan dosa anak adam berpangkal dari lidah/ucapan.pembicaraan atau kata-kata yang keluar dari lidahnya.

Karena bahaya lidah seringkali terjadi keributan, perkelahian dan pertikaian, dan kebanyakan manusia sulit menahan diri, maka dalam beberapa haditsnya Rasulullah menganjurkan agar kita lebih banyak diam." Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang ibadah yang paling mudah dan paling ringan bagai badan? yaitu diam dan akhlaq yang baik," Kata Nabi,(HR Ibnu Abid Dunya).

Bila kita teliti,pembicaraan orang dapat dikelompokkan kedalam empat bahagian :
  1. Pembicaraan yang sepenuhnya berbahaya.
  2. Pembicaraan yang sepenuhnya bermanfaat
  3. Pembicaraan yang mengandung bahaya dan manfaat
  4. Pembicaraan yang tidak ada  bahayanya dan tidak ada pula manfaatnya sama sekali.
Disnilah kita harus bisa menempatkan lidah secara proposional, kapan mesti diam.

Tiada suatu ucapan yang diucapkannya melainkan didekatnya ada malaikat pengawas yang selalu hadir,"firman Allah dalam QS Qaaf :18.

Post a Comment Blogger